Cari Blog Ini

Selasa, 01 Agustus 2017

Bahaya Geologi Longsor

Tanah longsor adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut.



Luas dan Persentase Bahaya Geologi Longsor
No
Bayaha Geologi
Luas (ha)
Persen (%)
1
Rawan Bencana Longsor
8.2
0.95
2
Tidak Rawan Longsor
854.8
99.05
Jumlah
863
100
Sumber: Hasil Analisis Kelompok Kerja Praktik Desa Kalongan. 2017

Berdasarkan tabel luas dan presentase bahaya geologi longsor, Desa Kalongan memiliki luas bahaya geologi longsor yang tidak menyebar ke seluruh desa. Bahaya geologi longsor di Desa Kalongan memiliki luas sebanyak 8,2 ha sedangankan daerah yang tidak rawan bahaya geologi longsor ribut sebanyak 854,8 ha dengan jumlah luas daerah Kalongan sebanyak 863 ha. Presentase daearah yang mengalami bahaya geologi longsor sebanyak 0,95 % dan presentase daearah yang tidak mengalami bahaya geologi longsor sebanyak 99,05 %. Dengan demikian bahaya geologi longsor terjadi di sebagian kecil Desa Kalongan.




         Berdasarkan gambar peta rawan bencana tanah logsor di Desa Kalongan, dusun yang berpotensi atau dusun yang sering terjadi tanah longsor adalah Dusun Dampu, Dusun Bandungan, Prngkurung  dan Dusun Topogunung, namun bencana geologi longsor terjadi di titik-titik lokasi tertentu dari dusun-dusun tersebut.@din

Aktivitas Perkebunan

Perkebunan yang ada di Desa Kalongan terbagi menjadi 4 jenis yaitu kelapa, kopi, kapuk, dan kakao. Berikut ini merupakan rincian hasil perkebunan Desa Kalongan:



Hasil Perkebunan Desa Kalongan
No
Dusun
RW
Hasil Produksi Panen (ton)
Jumlah
Presentase (%)


Kelapa
Kopi
Kapuk
Kakao
1
Dampu
I
0,75
0,8
0,6
0
2,15
3,1%
2
Kajangan
II
7,5
0,8
0,3
0
8,6
12,5%
3
Bandungan
III
4,5
0
0
0,35
4,85
7,0%
4
Sipete
IV
3,75
0
0
0
3,75
5,4%
5
Sigude
V
3,75
0
0
0
3,75
5,4%
6
Bulu
VI
0,75
0
0
0
0,75
1,1%
7
Mendiro
VII
7,5
0
0
0
7,5
10,9%
8
Kalongan
VIII
7,5
2
0,9
0,35
10,75
15,6%
9
Glepung
IX
6,15
1,2
0,3
0
7,65
11,1%
10
Tompogunung
X
6,75
4
0
0
10,75
15,6%
11
Rejowinangun
XI
0
0,4
0,15
0
0,55
0,8%
12
Pringkurung
XII
0
0
0
0
0
0,0%
13
Ngaliyan
XIII
3,75
1,2
3
0
7,95
11,5%
Total
52,65
10,4
5,25
0,7
69
100,0%
Presentase (%)
76,3%
15,1%
7,6%
1,0%


Sumber: Hasil Analisis Kelompok Kerja Praktik Desa Kalongan, 2017

        Tabel hasil perkebunan menunjukkan bahwa setiap dusun yang ada di Desa Kalongan memiliki jumlah produksi panen yang berbeda. Jumlah paling banyak terdapat di Dusun Kalongan dan Dusun Tompogunung, dengan jumlah yang sama yaitu 10,75 ton dan menyumbang 15,6% hasil perkebunan. Dilanjutkan Dusun Kajangan yang menyumbangkan 8,6 ton hasil perkebunan atau sekitar 12,5%. Sedangkan dusun yang tidak memiliki hasil perkebunan yaitu Dusun Pringkurung. Poduksi tanaman kelapa paling menonjol apabila dibandingkan dengan tanaman yang lain, yaitu berjumlah 52,65 ton dan menyumbang 76,3% hasil pertanian di Desa Kalongan. Hasil perkebunan selanjutnya yaitu kopi sebesar 10,4 ton atau 15,1% dan produksi tanaman kapuk sebesar 5,25 ton dan menyumbang 7,6%. Sedangkan produksi perkebunan paling sedikit adalah kakao yaitu sebesar 0,7 ton atau 1%.

 


         Peta klasifikasi hasil perkebunan menunjukkan klasifikasi hasil perkebunan di Desa Kalongan terbagi menjadi 4 kategori (tidak ada, rendah, sedang, dan tinggi). Hasil perkebunan tinggi berada di Dusun Kalongan dan Dusun Tompogunung. Kategori sedang berada di Dusun Kajangan, Dusun Ngaliyan, Dusun Glepung, Dusun Mendiro. Hasil perkebunan rendah ada di Dusun Bandungan, Dusun Sipete dan Dusun Sigude. Sedangkan dusun yang tidak menghasilkan roduk perkebunan yaitu Dusun Bulu, Dusun Rejowinangun, Dusun Dampu, dan Dusun Pringkurung. 

     Perkebunan menjadi sektor yang cukup penting dalam menyokong perekonomian di Desa Kalogan. Namun pada beberapa wilayah di Desa Kalongan masih terdapat lahan-lahan perkebunan yang tidak terurus dengan baik sehingga mempengaruhi hasil produksi perkebunan.@din

Aktivitas Pertanian

Pertanian yang ada di Desa Kalongan didukung dengan ketersediaan lahan pertanian, sehingga dapat menunjang aktivitas tersebut. Hasil produksi pertanian memiliki beberapa jenis tanaman yaitu tanaman padi, jagung, serta ubi kayu. Berikut ini rincian hasil pertanian Desa Kalongan:


 Hasil Produksi Pertanian Desa Kalongan
No
Dusun
RW
Hasil Produksi Panen (ton)
Jumlah
Presentase (%)


Padi
Jagung
Ubi Kayu
1
Dampu
I
15,2
1
8
24,2
4,0%
2
Kajangan
II
44
10
24
78
12,8%
3
Bandungan
III
16
2
4,8
22,8
3,7%
4
Sipete
IV
36
0
2,4
38,4
6,3%
5
Sigude
V
24
0
16
40
6,6%
6
Bulu
VI
32
0
24
56
9,2%
7
Mendiro
VII
43,6
3
28
74,6
12,3%
8
Kalongan
VII
64
15
40
119
19,6%
9
Glepung
IX
40
15
24
79
13,0%
10
Tompogunung
X
12
2,5
12
26,5
4,4%
11
Rejowinangun
XI
1,6
0
0
1,6
0,3%
12
Pringkurung
XII
2
0
0
2
0,3%
13
Ngaliyan
XIII
36
10
0
46
7,6%
Total
366,4
58,5
183,2
608,1
100%
Persentase (%)
60,3%
9,6%
30,1%


Sumber: Hasil Analisis Kelompok Kerja Praktik Desa Kalongan, 2017

       Tabel hasil produksi pertanian menunjukkan bahwa setiap dusun yang ada di Desa Kalongan memiliki jumlah produksi panen yang berbeda. Jumlah produksi pertanian paling banyak terdapat di Dusun Kalongan, dengan jumlah yaitu 119 ton dan menyumbang 19,6% hasil pertanian. Sedangkan dusun yang memiliki hasil pertanian paling sedikit yaitu Dusun Rejowinangun yaitu sebesar 1,6 ton atau sekitar 0,3%.
        Poduksi tanaman padi paling menonjol apabila dibandingkan dengan tanaman yang lain, yaitu berjumlah 366,4 ton dan menyumbang 60,3% hasil pertanian di Desa Kalongan. Hasil pertanian selanjutnya yaitu ubi kayu sebesar 183,2 ton atau 30,1% dan produksi tanaman jagung sebesar 58,5 ton dan menyumbang 9,6%.
  
 



         Peta klasifikasi hasil pertanian menunjukkan hasil pertanian di Desa Kalongan terbagi menjadi 3 kategori (rendah, sedang, dan tinggi). Hasil pertanian tinggi berada di Dusun Kalongan, Dusun Kajangan, Dusun Glepung, dan Dusun Mendiro. Kategori sedang berada di Dusun Bulu, Dusun Ngaliyan, Dusun Sipete, Dusun Sigude. Hasil pertanian rendah ada di Dusun Bandungan, Dusun Dampu, Dusun Prinngkurung, Dusun Rejowinangun, dan Dusun Tompogunung. 


         Sektor pertanian di Desa Kalongan menjadi salah satu sektor yang mendukung perekonomian desa dan lebih berpotensi apabila dibandingkan dengan sektor yang lain. Tanaman padi menjadi hasil produksi pertanian yang paling mendominasi. Hal ini juga dipengaruhi oleh ketersediaan lahan pertanian yang luas sehingga hasil pertanian yang diproduksi cukup besar. Hasil pertanian yang besar menjadi salah satu potensi Desa Kalongan yang layak dikembangkan. @din